TAHU GIMBAL UDANG JUMBO KABUPATEN PATI

Menu masakan satu ini pasti tak asing bagi warga Kabupaten Pati. Ya, tahu gimbal. Potongan tahu goreng, gimbal udang dan siraman saus kacang dengan bawang putih, gula jawa, sedikit garam dan kecap manis sebagai bumbunya ditambah perasan jeruk nipis sebagai sentuhan akhir untuk menciptakan sensasi kesegarannya, dirasa serasi dengan lidah orang jawa.
Buktinya, orang dapat dengan mudah menemukan warung yang menyediakan menu tahu gimbal di sekitar pusat kota mulai dari Semarang hingga Rembang. Namun, berbeda dengan tahu gimbal racikan Siswanto (45) yang membuka warungnya di Jalan Tondonegoro Kabupaten Pati. Dia menyediakan tahu gimbal dengan udang ukuran jumbo.
“Udang jumbo sudah menjadi standar untuk memenuhi kepuasan pelanggan, mas,” aku Pak Sis sapaan akrab Siswanto mantan supir bus malam ini, kemarin.
Kesegaran udang juga menjadi kunci suksesnya meraih minat para pelanggan. Setiap pengunjung benar-benar bisa merasakan manis dan lembutnya tekstur dading udang itu sendiri. Selama satu setengah windu melakoni usahanya tersebut, dia tidak pernah mengganti udangnya dengan ukuran kecil yang lebih kecil. “Pasti pelanggan protes,” ucapnya.
Selama ini, Sis mendapatkan udang sebagai bahan utama masakannya itu dari Jepara. Standar yang dipakainya, satu kilogram udang isinya antara dua puluh sampai tiga puluh ekor. “Pokoknya kalau tidak pas ukurannya, saya juga tidak mau. Biasanya satu kilo bisa diolah menjadi dua belas lemar gimbal,” terangnya.
Soal rasa tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, selama ini dia mengaku banyak mendapat pesanan dari hotel, perusahaan dan mengisi stan resepsi perkawinan di se-antero Kota Bumi Mina Tani. Selain itu, banyak juga pelanggannya yang datang dari luar kota, seperti Surabaya, Semarang hingga Jakarta. Tak jarang, dirinya juga diminta untuk memenuhi pesanan pelanggannya asal luar kota. Selain itu, banyak juga yang pembeli yang memesan untuk dijadikan oleh-oleh.
“Kebanyak pelanggan luar kota adalah sales atau pelancong. Jika singgah di Pati, pasti mereka menyempatkan untuk makan di sini. Sedangkan pelanggan lokal hampir merata. Dari PNS sampai karyawan swasta,” ucapnya.
Dia menceritakan, warungnya itu mulai banyak dikunjungi saat jam makan malam. Sementara, waktu berjualan dimulai sejak pukul 16.00 hingga pukul 21.00 atau 22.00. “Alhamdulillah, kalau pas ramai ya pukul 20.00 sudah kukutan (tutup),” tuturnya.
Selain rasa, menurutnya, kebersihan dan kecepatan menyajikan pesanan pembeli serta keramahan mempunyai peran penting untuk mencuri hati pelanggan. Tak heran, jika sempat berjumpa dengan si empunya (Siswanto,Red), anda akan merasakan canda dan keramahannya menyambut para pengunjung yang datang.
Tak sulit menemukan warung tahu gimbal “Pak Sis”. Letaknya sekitar 500 meter sebelah timur laut alun-alun Kota Pati. Mengikuti jalur pantau utara (Pantura). Masuk alun-alun kota, banting setir menuju Jalan dr Wahidin. Tepat di pertigaan Gedung DPRD Kabupaten Pati, ambil arah kanan, masuk ke Jalan Tondonegoro. Lokasinya tepat di depan Hotel Kurnia.
Berbekal Rp 7.500, dipastikan anda sudah dapat menikmati menu tahu gimbal dengan cita rasa manisnya daging udang ukuran jumbo olahan Pak Sis yang mengaku mendapat resep tersebut dari leluhurnya. Ingin mencoba?

By KIN n KAT on Jumat, 24 September 2010 | | 1 comment
1 response to “TAHU GIMBAL UDANG JUMBO KABUPATEN PATI”
  1. Tahu gimbal di sini emang mantab!

Leave a Reply